JURNALIS PONTIANAK – Srikandi PLN UID Kalimantan Barat bersama dengan organisasi Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Daerah Kalimantan Barat menggelar acara Srikandi Peduli Kesehatan Ibu dan Anak sebagai bagian dari upaya bersama untuk mencegah dan menangkal (cekal) stunting di Kota Pontianak. Acara ini diselenggarakan tanggal 6 – 7 September 2024 di dua tempat yaitu Kelurahan Parit Tokaya Pontianak Tenggara dan Kelurahan Saigon Pontianak Timur.
Dengan mengusung tema “Srikandi Peduli Kesehatan Ibu dan Anak sebagai Bagian dari Upaya Bersama untuk Menurunkan Angka Stunting di Kota Pontianak”. kegiatan ini akan dilaksanakan selama 3 bulan yaitu mulai September hingga November 2024, dengan perserta terdiri dari 20 kader posyandu dan 20 ibu hamil atau ibu balita .
Berbagai pihak hadir dalam kegiatan pembukaan program penurunan stunting tersebut, diantaranya Kepala Puskesmas Parit Tokaya dan Saigon, Lurah Parit Tokaya, Lurah Saigon, serta Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak diwakili oleh Kepala Sub Koordinator Gizi Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Bintari Indah Saputri, SKM, M.HeCon, dalam sambutannya menekankan pentingnya peran seluruh elemen masyarakat dalam menangani masalah stunting yang masih menjadi salah satu tantangan kesehatan utama di Indonesia, termasuk di wilayah Pontianak.
“Penurunan angka stunting bukan hanya tanggung jawab Pemerintah, tetapi juga membutuhkan kerjasama lintas sektor, termasuk masyarakat, komunitas, dan organisasi seperti Srikandi PLN, PLN Peduli dan AIMI. Acara ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan ibu dan anak,” ujar Bintari.
Ia juga mengatakan, dalam pemenuhan gizi seringkali masyarakat terkendala biaya sehingga kesulitan dalam menyediakan sumber bahan pangan.
Beberapa kegiatan penting yang dilaksanakan antara lain Pelatihan Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) bagi 40 kader posyandu dengan bentuk teori dan praktek konseling, pemberian materi pelatihan dan alat hidroponik kepada masyarakat di Keluarahan Parit Tokaya dan Kelurahan Saigon, serta kegiatan Monitoring dan Evaluasi antara narasumber, fasilitator PMBA dan seluruh kader posyandu.
“Sebagai upaya pemenuhan sumber pangan bagi masyarakat di lingkungan kelurahan, maka perlu diadakan bantuan sumber pangan yang bisa dikelola oleh masyarakat yang bernilai ekonomis serta menimbulkan kemandirian dalam masyarakat,” ujar Herman, Lurah Kelurahan Saigon.
Ia menjelaskan, beberapa keuntungan tanaman hidroponik diantaranya, tidak perlu menggunakan pupuk yang banyak, dapat ditanam di mana saja dan tidak membutuhkan pencahayaan yang banyak, serta bebas dari hama dan penyakit yang berasal dari tanah.
Ketua Srikandi PLN yang diwakili oleh Dian Purnawati, menyatakan bahwa program ini merupakan wujud nyata kontribusi PLN hadir di masyarakat dalam upaya dalam menciptakan generasi yang lebih sehat dan cerdas untuk membangun bangsa yang di fokuskan pada kesehatan ibu dan anak.
“Kami Srikandi PLN Peduli dengan kesehatan masyarakat dan sangat mendukung program peningkatan kesehatan ibu dan anak, khususnya dalam pencegahan stunting. Kami percaya bahwa dengan pemberdayaan ibu dan edukasi yang tepat serta terukur, maka kita dapat bersama-sama menekan angka stunting di Kota Pontianak, Semoga kegiatan ini memberikan dampak yang positif bagi masyarakat dan program yang dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan kita bersama,” tutur Dian. (hen)
Discussion about this post