JURNALIS PONTIANAK – Perayaan pergantian Tahun Baru 2025 di Indonesia berlangsung meriah, dengan berbagai aktivitas masyarakat di seluruh penjuru negeri. PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Kalimantan Barat (PLN UID Kalbar) berhasil mengamankan pasokan listrik secara prima untuk mendukung perayaan malam pergantian tahun.
PLN terus memonitor kondisi kelistrikan secara real-time demi memastikan keandalan suplai listrik.
“Kami bersyukur bahwa pasokan listrik di malam pergantian tahun ini dalam kondisi aman dan seluruh sistem kelistrikan berjalan normal. Saat ini, kami berada di Unit Pelayanan Pengatur Distribusi (UP2D) Kalimantan Barat untuk meninjau langsung kelistrikan di malam Tahun Baru 2025,” ujar General Manager PLN UID Kalbar, Joice Lanny Wantania, saat kunjungan di UP2D Kalimantan Barat, Jalan Ismail Marzuki, Pontianak, Rabu (01/01/2025) dinihari.
Joice menjelaskan, pasokan listrik pada malam pergantian tahun mencatat beban puncak sebesar 451,9 MW, Sementara itu, daya mampu pasok seluruh pembangkit listrik mencapai 629 MW, sehingga PLN tetap memiliki cadangan pasokan listrik yang cukup dan aman meskipun terjadi peningkatan konsumsi.
PLN juga memastikan keandalan pasokan listrik di lokasi-lokasi strategis dan vital, seperti bandara, rumah sakit, dan tempat perayaan Tahun Baru. Untuk mengantisipasi kebutuhan, PLN mengerahkan 73 genset, 1 Uninterruptible Power Supply (UPS), dan 16 Unit Gardu Bergerak (UGB) di berbagai lokasi penting.
Selama masa siaga Natal dan Tahun Baru (Nataru) hingga 8 Januari 2025, PLN menyiagakan 190 pegawai dan 1.250 personel lapangan yang bertugas selama 24 jam di 31 posko yang tersebar di seluruh Kalimantan Barat. Posko-posko ini berfungsi untuk memastikan keandalan suplai listrik di seluruh wilayah.
Selain menjaga keandalan jaringan listrik, PLN juga mendukung penggunaan kendaraan listrik dengan menyediakan 28 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Kalimantan Barat. Selama masa libur Nataru, penggunaan SPKLU meningkat lebih dari 2 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya, dari hanya 15 transaksi menjadi 40 transaksi total. Jumlah konsumsi daya SPKLU juga naik dari 1.078 kWh menjadi 1.362 kWh.
“Peningkatan penggunaan SPKLU menunjukkan bahwa masyarakat semakin antusias menggunakan kendaraan listrik. Ini sejalan dengan komitmen PLN untuk mendukung transisi energi bersih di Indonesia,” tambah Joice.
PLN terus berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan memastikan sistem kelistrikan yang andal, khususnya di momen-momen penting seperti perayaan Tahun Baru. (m@nk)
Discussion about this post