JURNALIS PONTIANAK – Listrik yang andal serta kondusif merupakan salah satu faktor utama meningkatnya produktivitas kegiatan usaha pelaku UMKM di Kalimantan Barat. Hal ini dirasakan oleh Wadiyoko (46) selaku penanggung jawab sekaligus Owner dari usaha kuliner di Kabupaten Ketapang.
Usaha Kuliner dengan nama Pecel Lele Mas Joko yang beralamat di Jalan Masjid Babul Choir No. 37, Ketapang. Dengan ciri khas sambal cabai dan tomatnya yang khas sangat diminati oleh Masyarakat di Kabupaten Ketapang, kedai tersebut buka dari jam 5 sore hingga jam 12 malam setiap harinya yang libur setiap 2 minggu sekali dan di hari raya keagamaan.
Wadiyoko mengatakan warungnya melayani pelanggan rata-rata per hari berkisar sekitar 200 pelanggan untuk setiap harinya.
“Kedai ini dirintis sejak tahun 2003 ini menggunakan listrik dengan daya 2200 VA. Pasokan listrik PLN untuk di Ketapang saat ini cukup baik, jarang sekali ada padam dan jika ada tidak terlalu lama,” kata Wadiyoko.
Ia juga menyampaikan, layanan PLN sudah baik apalagi saat ini ada Aplikasi PLN Mobile yang memudahkan pelanggan untuk menghubungi petugas PLN apabila ada keluhan atau laporan gangguan listrik di rumah. Selain itu juga ada fitur untuk penambahan daya, pasang baru dan fitur pelayanan lainnya.
“Kemarin saya melakukan tambah daya melalui aplikasi PLN Mobile, cukup mudah dan prosesnya cepat dan pernah juga gagal beli token kita lapor ternyata ada informasi dari petugas ada tagihan susulan yang tertinggal setelah dilunasi token sudah bisa dibeli kembali, gak perlu capek-capek kekantor lapor saja lewat aplikasi semua bisa di selesaikan,” ungkap Wadiyoko.
Ia berharap, PLN dapat terus melakukan upaya peningkatan kualitas pelayanan kepada pelanggan, agar para pelaku UMKM seperti dirinya dapat terus meningkatkan produktivitas usahanya.
General Manager PLN UID Kalbar, Joice Lanny Wantania diruang kerjanya mengatakan bahwa komitmen untuk menghadirkan layanan kelistrikan yang andal tanpa padam merupakan tugas utama PLN. Dirinya mengaku kondisi kelistrikan di Kalimantan Barat khususnya pada sistem interkoneksi kelistrikan Khatulistiwa sangat aman dan kondusif, dimana daya mampu mesin pembangkit yang dimiliki sebesar 646,4 MW sedangkan beban puncak kebutuhan listrik masyarakat sebesar 537,9 MW dan daya Cadangan sebesar 108,5 MW
“Dengan surplus daya sebesar 108,5 MW di sistem interkoneksi kelistrikan Khatulistiwa, kami siap mendukung seluruh aktivitas masyarakat khususnya di bagi seluruh aktivitas usaha yang dijalankan oleh para pelaku UMKM,” tegas Joice. (hen)
Discussion about this post