JURNALIS.PONTIANAK – Dalam rangka mendorong pengembangan pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) di tanah air, khususnya di wilayah Kalimantan Barat, PLN UID Kalbar beserta Ranger PLN UID Kalbar lakukan site visit sekaligus studi banding ke Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) yang berada di Kepulauan Bangka Belitung, pada 01 – 04 Mei 2024.
Kalimantan Barat merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi energi terbarukan yang melimpah, khususnya pada industri kelapa sawit. Walaupun memiliki luasan lahan kelapa sawit yang sangat masif, pemanfaatan untuk PLTBio di Kalimantan dan khususnya Kalimantan Barat masih sangat minim. Dalam proses pemanfaatannya menggunakan limbah cair pabrik kelapa sawit (LCPKS) atau yang lebih sering disingkat menjadi POME (Palm Oil Mill Effluent) merupakan bahan baku yang dapat dikonversikan menjadi Biogas.
Site visit pertama dilakukan pada PT Bangka Biogas Synergy (BBS) dan PT Gunung Pelawan Lestari (GPL) yang berlokasi di Pulau Bangka, dimana kedua PLTBg tersebut memiliki kapasitas 2 MW, kemudian selanjutnya dilanjutkan site visit ke PT Austindo Aufwind New Energy kapasitas 1,8 MW di Pulau Belitung.
General Manager PLN UID Kalbar, Joice Lanny Wantania menyampaikan PLN memiliki tanggung jawab dalam meningkatkan bauran energi EBT dan menjalankan transisi energi untuk mendukung Indonesia dalam mewujudkan target NZE 2060.
“Dalam mendukung Net Zero Emission (NZE) ini Tim Ranger Transformasi PLN UID Kalbar melakukan site visit dan studi banding ke PLTBg yang ada di Kepulauan Bangka Belitung, dengan tujuan untuk meninjau langsung bagaimana proses bisnis dalam pengolahan limbah POME menjadi biogas dan energi listrik,” katanya.
Joice berharap dengan dilakukannya site visit dan studi banding pada PLTBg di Kepulauan Bangka Belitung ini dapat diterapkan di Kalimantan Barat yang memiliki potensi Perkebunan kelapa Sawit di Kalimantan Barat sangat besar sebanyak 2,2 juta hektar yang jika dapat menghasilkan tenaga listrik mencapai lebih dari 300 MW. (hen)
Discussion about this post